16 Mei 2013

STRESS Termasuk Kategori Kesehatan Mental


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang

    Kata stres biasa digunakan untuk mengartikan reaksi seseorang dalam mengahadapi suatu masalah.  Stres kerap kali disebut sebagai penyebab masalah kesehatan nomor satu. Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Stres dapat memicu penyakit maag, darah tinggi, asma dan migren. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres berat bisa memperburuk penyakit degeneratif kronis, yaitu penyakit yang menyerang fungsi organ atau jaringan tubuh seperti penyakit rematik dll.

  1. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui akibat, dampak, maupun mencari tahu tips-tips, cara-cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi stres yang lebih efektif. Dan untuk membantu siapa saja yang mengalami gejala- gejala stres.

  1. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk membantu serta menghindari kita dari akibat- akibat stres dan juga kita dapat mengetahui bagaimana cara menghindari stres dan juga tips untuk mengatasinya.


BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian Stres

Sering kita mengatakan kata stres, tapi kita sendiri kurang tahu stres itu apa? Mari kita lihat pengertian-pengertian stres dari para ahli dan sumber-sumber di internet.

Beberapa pengertian stress yang kami dapatkan.
*Stress menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) menyatakan bahwa stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya.

*Eric Linderman dan caplan mengungkapkan pengertian lain dari stress. Menurut mereka stress keadaan psikologis yang melibatkan kognisi dan emosi. Aspek kognisi berhubungan dengan mengolah dan berfikir.
Dan ada juga pengertian stress menurut situs-situs internet, salah satunya

*Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada 2 pengertian stress: (1) Gangguan atau kekacauan mental dan emosional (2) - Tekanan.

*Stres menurut Wikipedia adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.

Dari pengertian stress yang kami dapatkan, kami menyimpulkan
Bahwa Stres itu adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stres tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut.

2.      Sumber Utama Stres

Ada 3 sumber utama bagi stress, yaitu :
1. Lingkungan ~ lingkungan kehidupan memberi berbagai tuntutan penyesuaian diri seperti antara lain :
*Cuaca, kebisingan, kepadatan,
*Tekanan waktu, standard prestasi, berbagai ancaman terhadap rasa aman dan harga diri
*Tuntutan hubungan antar pribadi, penyesuaian diri dengan teman, pasangan, dengan perubahan keluarga

2. Fisiologik ~ dari tubuh kita
* Perubahan kondisi tubuh: masa remaja; haid, hamil, meno/andropause, proses menua, kecelakaan, kurang gizi, kurang tidur >tekanan terhadap tubuh
* Reaksi tubuh : reaksi terhadap ancaman & perubahan lingkungan mengakibatkan perubahan pada tubuh kita, menimbulkan stress.

3. Pikiran kita ~ pemaknaan diri dan lingkungan

Pikiran menginterpretasi dan menerjemahkan pengalaman perubahan dan menentukan kapan menekan tombol panik. Bagaimana kita memberi makna/label pada pengalaman dan antisipasi ke depan, bisa membuat kita relax atau stress.

3. Gejala Stres

Bagaimana kita mengetahui apakah kita berada dalam keadaan stress atau tidak ? Apa gejalanya? Ada sejumlah gejala yang bisa diditeksi secara mudah yaitu :
a) gejala fisiologik , antara lain :

denyut jantung bertambah cepat , banyak berkeringat (terutama keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulit tidur, gangguan lambung, dst
b) gejala psikologik , antara lain :

resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, tidak enak perasaan, atau perasaan kewalahan ( exhausted) dsb
c) Tingkah laku, antara lain :

berbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-goyangkan kaki, ticks, Gemetaran, berubah nafsu makan ( bertambah atau berkurang).



4. Tingkat dan Bentuk Stress
Berdasarkan gejalanya, stress dibagi menjadi tiga tingkat yaitu :
a. Stress Ringan

Stres ringan adalah stresor yang dihadapi setiap orang secara teratur, seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu-lintas, kritikan dari atasan. Situasi seperti ini biasanya berlangsung beberapa menit atau jam . Stresor ringan biasanya tidak disertai timbulnya gejala

Ciri-cirinya yaitu semangat meningkat, penglihatan tajam, namun cadangan energinya menurun, kemampuan menyelesaikan pelajaran meningkat, sering merasa letih tanpa sebab, kadang-kadang terdapat gangguan sistem seperti pencernaan, otot, perasaan tdk santai.
b. Stress Sedang

Berlangsung lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa hari. Situasi perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan ; anak yang sakit; atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga merupakan penyebab stres sedang. Ciri-cirinya yaitu sakit perut, mules, otot-otot terasa tegang, perasaan tegang, gangguan tidur, badan terasa ringan.
c. Stress Berat

Adalah situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan, seperti perselisihan perkawinan terus menerus; kesulitan finansial yang berkepanjangan; berpisah dengan keluarga; berpindah tempat tinggal; mempunyai penyakit kronis dan termasuk perubahan fisik, psikologis, sosial pada usia lanjut. Makin sering dan makin lama situasi stres, makin tinggi resiko kesehatan yang ditimbulkan. Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan untuk meyelesaikan tugas perkembangan.

Ciri-cirinya yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur, penurunan konsentrasi, takut tidak jelas, keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan sederhana, gangguan sistem meningkat, perasaan takut meningkat.

5. Ada beberapa tipe stres, Hebb (dalam Sarafino, 1997) mempergunakan istilah yang dapat membedakan tipe stres, yaitu :
a). Distress merupakan stres yang berbahaya dan merusak keseimbangan fisik, psikis atau sosial individu ,
b). Eustress merupakan stres yang menguntungkan dan konstruktif bagi kesejahteraan individu.)

Bahwa stres juga dapat  bersifat netral yaitu tidak memberikan efek buruk maupun baik. Ini terjadi bila intensitas atau durasi stresor sangat kecil atau kemampuan adaptasi individu sangat baik sehingga stresor dapat dikendalikan.

6. Dampak akibat stress

*faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi terhadap stresor adalah sebagai berikut:
a. Pengalaman sebelumnya. Seseorang yang pernah mengalami situasi stressfull pada umumnya mampu menghadapi dengan baik jika situasi yang menyebabkan stres muncul lagi.
b. Informasi. Informasi mengenai suatu peristiwa stressfull dapat memberikan persiapan kepada seseorang untuk menerima keadaan tersebut sehingga mengurangi intensitas dari stres.
c. Perbedaan individu. Sebagian orang berusaha untuk melindungi diri mereka dari dampak stres seperti penyangkalan atau melepaskan diri dari situasi tersebut.
d. Dukungan sosial. Dampak dari peristiwa stres dipengaruhi sistem sosial. Dukungan dan empati dari orang lain sangat membantu mengurangi tingkat stres.
e. Kontrol. Kepercayaan seseorang untuk mengontrol situasi yang menyebabkan stres dapat mengendalikan situasi akibat stres.

*Dampak stress dibedakan dalam 3 kategori,
-Dampak Fisiologik : Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik seperti : mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram) dll

                  *Dampak Psikologik:
-Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merupakan tanda pertama dan punya peran sentral bagi terjadinya „burn – out’
-Terjadi „depersonalisasi‟ ; Dalam keadaan stress berkepanjangan, seiring dengan kewalahan/keletihan emosi, kita dapat melihat ada kecenderungan yang bersangkutan memperlakuan orang lain sebagai „sesuatu‟ ketimbang „sesorang‟
-Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga berakibat pula menurunnya rasa kompeten & rasa sukses

*Dampak Perilaku
-Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak berterima oleh masyarakat
-Level stress yang cukup tinggi berdampak negative pada kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan, mengambil langkah tepat.
-Mahasiswa yang „over-stressed’ ~ stress berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.

7. Adaptasi Stress
Adaptasi terhadap stress dapat berupa :
*Adaptasi secara fisiologis

Adaptasi fisiologis merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan keseimbangan dan berbagai faktor yang menimbulkan atau mempengaruhi keadaan menjadi tidak seimbang contohnya masuknya kuman penyakit,

*Adaptasi secara psikologis
 Adaptasi psikologis merupakan proses penyesuaian secara psikologis akibat stresor yang ada, dengan memberikan pertahanan dari dengan harapan dapat melindungi atau bertahan diri dari serangan atau hal-hal yang tidak menyenangkan. Dalam adaptasi secara psikologis terdapat dua cara untuk mempertahankan diri dari berbagai stresor yaitu dengan cara melakukan koping atau penanganan diantaranya berorientasi pada tugas, dan mekanisme pertahanan diri

*Adaptasi sosial budaya
Adaptasi sosial budaya merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, berkumpul dalam masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan.

8. Strategi Pencegahan stres : Untuk mencegah mengalami stress, setidaknya ada 3 lapis.
-Lapis pertama, dengan cara merubah cara kita melakukan sesuatu. Untuk keperluan ini kita perlu memiliki skills yang relevan, misalnya : skill mengatur waktu dll
-Lapis kedua, strateginya kita menyiapkan diri menghadapi stressor, dengan cara rekreasi, istira hat , meditasi, dll
-Lapis ketiga, strateginya kita menangani dampak stress yang terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan jaringan ataupun bantuan profesional.

9. Tips Menghilangkan Stres

Ada beberapa cara yang dapat di tempuh untuk menghilangkan stress, yaitu:
• Olahraga secara teratur, hilangkan ketegangan dengan aktivitas-aktivitas positif seperti jalan kaki, main tenis, atau berkebun
• Tidur cukup dan teratur. Waktu istirahat yang cukup akan memberi kesegaran dan membuat kita lebih energik
• Belajar dan berlatih relaksasi, seperti tarik napas panjang relaksasi otot yang teratur
• Pertahankan diet yang seimbang dan teratur
• Cintailah diri kita, perhatikan kebutuhan kita, dan maafkan kesalahan kita dll


BAB III
PENUTUP

-          Kesimpulan

Sebenarnya stres memiliki dampak positif dan negatif. Tergantung bagaimana kita mengatasinya dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga perlu mengatasi stress dengan langkah –langkah diatas. Cobalah untuk menjadi seseorang yang selalu berfikiran positif. Jadi, stress bisa berdampak positif maupun negatif, tergantung bagaimana kita mengatasinya dalam kehidupan kita sehari- hari. Stres tidak untuk dihindari tetapi dikelola dan dioptimalkan dengan cara dan waktu yang tepat.
-          Saran –saran

Saran- saran yang dapat saya berikan yaitu :
1. Jangan terlalu menganggap hal- hal sepele menjadi hal- hal yang berat, karena akan menambah beban pikiran bagi kita.
2. Jagalah kesehatan dengan rajin berolahraga agar tubuh tetap sehat dan bugar
3. Apabila anda merasa stress, hindari aktivitas yang dapat menyebabkan kejenuhan dalam berfikir, dan sebaiknya anda harus melakukan liburan bersama orang- orang terdekat anda
4. Hindari mengkonsumsi obat- obatan yang dapat mempengaruhi system kerja saraf otak yang akan menimbulkan stress.
5. Anda harus memiliki dukungan yang bagus terhadap karir atau pekerjaan anda.





3 komentar: