16 Mei 2013

Bidang BK


Secara umum tujuan dari diadakannya bimbingan dan konseling bagi siswa / individu adalah mengungkap kekuatan, kelemahan, minat dan bakat yang ada pada diri siswa sehingga mampu berkembang secara optimal. Bimbingan dan konseling juga berfungsi agar siswa mengenal lingkungan sehingga mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Selanjutnya bimbingan juga mambantu siswa untuk merencanakan masa depannya dengan maksud siswa mampu mempertimbangkan sendiri dan mengambil keputusan tentang masa depannya.
Dengan beberapa tujuan diatas maka bimbingan dan konseling memiliki beberapa bidang yaitu bidang bimbingan akademik / belajar, bidang bimbingan pribadi sosial, bidang bimbingan karier, bidang bimbingan keluarga


Berikut penjelasan dari 4 bidang bimbingan dan layanan diatas :
A.   Bimbingan Akademik / Belajar
Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah akademik[1]. Sedangkan menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi bimbingan belajar atau akademik adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatas kasukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntunan-tuntunan belajar di suatu intitusi pendidikan[2].
Sehingga kami simpulkan, bimbingan akademik ialah bimbingan yang diberikan dalam rangka memudahkan siswa dalam mendapatkan pengajaran yang diberikan oleh guru serta siswa dapat mengatasi masalah-masalah yang ada.
Dengan adanya bimbingan ini diharapkan siswa tidak salah menentukan program studi yang dimabil dan materi yang akan di pelajari. Bidang ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.    Pemantapan sikap, kebiasaan dan dan ketrampilan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, dengan sumber belajar yang menarik dan bervariasi.
2.    Pemantapan sistem belajar dan berlatih, baik secara individu / sendiri maupun dengan cara berkelompok.
3.    Pemantapan pemahaman materi program studi di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan buday.
4.    Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan konsisi fisik, sosial, dan budaya yang ada di lingkungan masyarakat sosial agar empu mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan mengembangkan diri.
5.    Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi.
B.   Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan pribadi sosial ialah membantu siswa dalam mengembangkan jati dirinya yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, sehat jasmani dan rohani serta mampu berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi dengan budi pekerti yang baik memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Sebagai seorang siswa bimbingan pribadi sosial khusus menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam pergaulan di sekolah, diantaranya hubungan sesama teman, guru / dosen, staf, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan.
Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi bidang bimbingan pribadi-sosial ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut[3].
1.    Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan.
3.    Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
4.    Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
5.    Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
6.    Pemantapan dalam merencanakan dan penyelenggarakan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
7.    Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan, tulisan secara efektif.
8.    Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
9.    Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik dirumah, di sekolah maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata-krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku.
10. Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya, baiuk di sekolah yang sama, disekolah yang lain, diluar sekolah, ,aupun di masyarakat pada umumnya.
11. Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
12. Orientasi r\tentang hidup berkeluarga.
C.   Bimbingan Karier
Bimbingan karier ialah bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian masalah-masalah karier, seperti pemahaman jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan penyelesaian masalah-masalah karier yang di hadapi[4].
Bimbingan karier ini juga merupakan layanan tingkat lanjut dari program pendidikan, layanan ini menekankan pengembangan di setiap aspek yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik sehingga siswa / peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sosial-budaya yang selalu berubah. Dalam kata lain bimbingan karier membantu individu sepanjang hidup.
Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi bidang bimbingan pribadi-sosial ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut[5] :
1.    Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak di kembangkan.
2.    Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang dikembangkan.
3.    Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
D.   Bimbingan Keluarga
Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang diberikan individu khusus yang telah berkeluarga sehinga menjadi pimpinan dalam keluarga yang mampu menciptakan keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-tiap anggota keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang bahagia.
Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu individu yang akan berkeluarga dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga diharapkan dengan bimbingan ini semua anggota keluarga berbagi strategi dan teknik berkeluarga yang sukses, harmonis dan bahagia.

[1] Ahmad Juntika, Bimbingan dan Konseling, (Bandung : PT Refika Aditama ) hal. 15
[2] Dewa Ketut, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta : PT Rineka Cipta ) hal. 40
[3] Dewa Ketut, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta : PT Rineka Cipta ) hal. 39
[4] Ahmad Juntika, Bimbingan dan Konseling, (Bandung : PT Refika Aditama ) hal. 16
[5] Dewa Ketut, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta : PT Rineka Cipta ) hal.41

oleh : Musafir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar